Friday, 11 March 2011

RaTu SyAhADah

Engkaulah permaisuri di mahligai tirani,
Teguh imanmu,walau tersembunyi
Kasihmu kau buktikan sebagai isteri,
Namun cintamu untuk Illahi.
Engkau masih isteri yang sejati ,
Ketika suami dimurka Allah,
Istana bukan penjara nikmat yang alpa,
Sinar imanmu tak kelam permata.
Kau miliki jiwa hamba,
Walau disisimu singgahsana,
Sejarah Asiah telah membuktikan,
Iman bukanlah penjara di jiwa,
Yang selamanya bersembunyi,
Tapi kemerdekaan yang hakiki,
Yang punya wajah dan jua rupa,
Akhirnya imanmu bersuara,
Lantas kau dipenjara dan diseksa ,
Oleh suamimu yang dihina.
Di kejauhan istana keangkuhan,
Menggamit hatimu tak sudi ke sana,
Iman dan akidah lebih utama,
Ratu syahadah lalu bermadah,
Oh tuhan binakan istana untukku,
Walaupun di dunia ku diseksa,
Namun tak terbayar nikmat di syurga.
Oh Asiah kau merubah rencana,
Bila tanganmu menyentuh bayi,
Yang hanyut menongkah arus Sungai Nil,
Lembutmu mematah keangkuhannya,
Firaun merancang kau menghalangnya,
Musa terbuang jadi terbilang..
Ya Allah….

No comments:

Post a Comment